Istilah arbei memang rancu.Yang satu mengacu ke stroberi berbentuk herba, sedangkan yang kedua mengacu ke arbei berupa perdu. Bagaimana membedakannya?
Stroberi yang ada di Indonesia berasal dari Belanda dan di bawa ke sini pada zaman penjajahan. Orang Inggris mengenalnya sebagai strawberry, sedangkan orang Belanda menyebutnya aardbei. Nama peninggalan Belanda ini kemudian diindonesiakan sebagai arbei. Tapi sejak itulah timbuk kerancuan. Sebab istilah arbei juga menyangkut arbei orang Betawi zaman dulu, yang diberikan pada buah perdu yang agak menjalar dari jenis Rubus rasaefolius atau sering juga disebut kecalingan bener (jawa).
Arbei
Stroberi berbeda dengan arbei dalam pengertian orang Betawi ini. Stroberi merupakan herba dari jenis fragaria vesca, sedangkan arbei berupa perdu agak menjalar Rubus rosaefolius. Meskipun tanaman stroberi digolongkan pada keluarga beri, tapi buahnya yang merah bukanlah buah beri tapi kumpulan buah berbiji tunggal kecil-kecil di permukaan reseptakel (ujung tangkai buah) yang membengkak.
Ini berbeda dengan arbei dalam pengertian orang Betawi tadi. Meskipun ia juga bukan asli beri, tapi buahnya itu benar-benar buah yang terpisah dari reseptakel. Tanaman ini menghasilkan tunas tak bercabang dalam jumlah banyak, langsing dan lurus. Bila tunas itu menempel ditanah, akarnya akan tumbuh dan menjadi tanaman baru. Buah arbei juga bisa dimakan segar dan bisa diolah jadi jelli.
Di Indonesia, ”arbei” ada yang tumbuh liar di hutan Cibodas. Penduduk cibodas menyebut buahnya yang kecil merah mirip stroberi ini “arbei hutan”. Oleh penduduk di sana, buah perdu yang tumbuh menyemak itu biasa dijual dalam keranjang-keranjang kecil sebagai buah segar.