Ada puluhan sampai ribuan jenis jamur yang bisa ditemukan dialam. Namun yang sudah dibudidayakan hanya beberapa jenis saja, budidaya jamur yakni, terbatas pada jamur yang biasa dikonsumsi dan punya nilai ekonomis.
Bagi kehidupan manusia jamur terasa amat penting. Tanpa jamur mungkin orang tidak bisa membuat roti, tempe, tape, oncom, tauco, dan obat-obatan terkenal seperti penisilin.
Beberapa jenis jamur bahkan menjadi sumber makanan yang setara dengan daging, baik kelezatan maupun kandungan gizinya.
Sadar akan potensi jamur sebagai bahan makanan bergiz, pengadaannya tidak mengandalkan hasil ‘buruan’ dari alam, melainkan dari budidaya jamur yang serius dan perdagangan antarnegara. Nilainya cukup tinggi, dari ribuan sampai jutaan rupiah perkilogramnya. Jamur yang dibudidayakan umumnya dari Sub Klas Basidiomycetes. Ukuran tubuh buahnya cukup besar, dan banyak yang dapat dimakan.
Berdasarkan sistematika tumbuhan, Sub Klas basidiomycetes dibagi kedalam beberapa famili, diantaranya Tremellaceae, Auriculariaceae, Cantharellaceae, Boletaceae, dan Agaricaceae. Tetapi dilapangan kita hanya mengenal dua kelompok besar jamur yang biasa dimakan dan dibudidayakan (budidaya jamur), yaitu jamur merang dan jamur kayu. Sebutan ini lebih didasarkan atas media tumbuhnya dari pada atas ciri morfologinya, dengan system budidaya yang lebih canggih, pengelompokan ini dianggap kurang tepat.
Jenis-jenis Jamur
- Jamur Merang/Padi
1. Volvariella volvacea
2. Agaricus spp
- Jamur Kayu
1. Jamur Kuping
2. Jamur Tiram
3. Jamur Payung